Tiba2 aku mulai terpikir.. Mengapa kota2 besar menghasilkan jumlah juara2 perlombaan atau sejenisnya lebih sedikit dibandingkan dengan kota kecil ataupun desa..
Aku sedang menghadapi ujian tengah semester. Sampai H-1 pun aku blm belajar apapun. Entah krn kecapean ngajar (semua dimajuin supaya uts libur, walau ga libur jg sih msh ada satu dua), entah kegoda surfing di dunia yang tak nyata ini.
Akhirnya aku memutuskan utk mematikan gadget ini, dan memakai gadget yg biasa selama uts. Yaa lumayan manjur fokusnya~ cuman jadi nyantai krn biasanya ga free malah tiba2 free, belajar biasanga H-8jam sblm ujian aaaaaaa gaboleh lagi ntiii -_- kacau. Udh gitu paling dapet 2-3jam bljrnya. Dan pikiran ttp sering tergoda utk mengetahui apa yg terjadi di dunia tak nyata ini..
Fokus. Iya fokus. Saya rasa di kota kecil atau desa, mereka bisa lebih fokus terhadap apa yg mereka lakukan, apa yg mereka pelajari. Lebih sedikit kesempatan utk bersurfing, disitulah keuntungan mereka. Walau sebenarnya internet bisa ditujukan untuk mencari ilmu dengan luas, tp dlm penerapannya kurasa lebih ke social networknya yg lebih sering diakses.. Hmm..
Dan mengembalikan fokus itu cukup sulit.
Seminggu uts berlalu, dan masih ada 2 ujian tersisa. Kupikir tinggal 2 ini, kuaktifinlah gadget yg ini. Dan alhasil, ga konsen lagiiiii ._. Mungkin ini salahku yg blm bisa memanage dan menggunakan gadget dgn baik.
Semoga bisa diambil pelajarannya ya :) jangan ditiru.